Selasa, 06 Januari 2009

USULAN UNTUK KEMAJUAN KAMPUNG.JETIS

I. DATABASE KEPENDUDUKAN
Jumlah Kepala Keluarga warga Jetis mencapai 200 KK. Sedangkan penduduk dewasa (punya hak pilih PEMILU) lebih dari 500 jiwa sedangkan total warga jetis mencapai 700 jiwa. Dari sejumlah itu ada beberapa yang tergolong kaya, setengah kaya, cukup, miskin, dan sebagainya. Nah untuk mempermudah dalam penentuan standar kekayaan, kita bisa mengolahnya dengan bantuan komputer. Untuk lebih jelasnya alangkah baiknya jika data-data kependudukan bisa kita rekam dalam komputer sehingga dapat dilihat ataupun dicetak jika sewaktu-waktu diperlukan. Dengan bantuan komputer kita bisa melihat secara cepat anak usia sekolah, warga yang berpendidikan tinggi, warga yang dikategorikan berhak menerima BLT, jumlah KK, jumlah penduduk berdasar jenis kelamin, pekerjaan, status perkawinan, dan sebagainya sesuai apa yang ingin pimpinan pedukuhan ataupun pihak desa ingin ketahui. Dan untuk itu perlu sebuah komputer di rumah pak dukuh atau sekretaris pedukuhan, dan saya bisa membantu membuat database kependudukan dengan Microsoft Acces. Dengan adanya database kependudukan, maka data-data akan terekam secara digital, dan dapat diperlukan sewaktu-waktu dengan cepat. Bayangkan jika data hanya tulis tangan, akan berapa lama bertahan tulisan tersebut? 1 tahun, 2 tahun atau mungkin 5 tahun sudah sangat bagus. Dengan terekam secara digital, data akan tersimpan sepanjang masa. Sekali lagi saya menawarkan diri membantu membuatkan database kependudukan, dan ini gratis untuk kepentingan kampung. Artinya saya usul dan sekaligus berusaha membantu mencarikan solusi, tidak hanya sekadar usul yang maaf menambah beban pimpinan kampung. Dan untuk komputer mungkin bisa memanfaatkan komputer bekas POKMAS kalau masih ada. Kalau komputer POKMAS sudah rusak, saya menawarkan diri mencoba memperbaikinya asal masih ada ujudnya. Kalau memang sudah tak bisa diperbaiki, kampung bisa pinjam komputer saya sampai kampung ada anggaran untuk membeli komputer. Dan ini gratis, tidak ada uang sewa.

II. PENERANGAN JALAN KAMPUNG
Banyak ruas jalan di tempat kita yang masih gelap, warga ada yang kurang sadar akan pentingnya penerangan jalan. Untuk itu kita perlu menyadarkan warga yang belum mau menyumbangkan sebagian listriknya untuk penerangan jalan di dekatnya. Sebagai contoh jalan utaranya Lik Parijo yang sebelah barat, depan TKIT, depan calon rumah kedua pak Irawan, perbatasan Jetis Pedak sebalah utara, dan sebagainya. Untuk itu perlu dibentuk Tim Penerangan Jalan yang tugasnya memasang dan memelihara lampu pada jalan-jalan kampung dengan bantuan warga sekitar jalan. Dan kampung perlu mengalokasikan anggaran untuk pembelian lampu, kabel dan tiang, sedang listrik dimintakan bantuan warga sekitar jalan. Untuk kepentingan ini saya juga bersedia menjadi anggota tim penerangan jalan, dan tidak perlu honor alias gratis juga.

III. PENGAKTIFAN ORGANISASI PEMUDA
Pada dasarnya pemuda dusun kita semuanya baik dan aktif. Hanya saja karena tidak ada yang memandu, mengarahkan, membimbing, dan membina seolah-olah pemuda kita mlempem. Maaf, orang-orang tua maunya pemuda kita aktif dan maju dengan berbagai kegiatan, tetapi kalau hanya harapan dan keinginan tanpa tindakan nyata melakukan pembinaan pada generasi muda maka keinginan hanyalah keinginan dan maaf juga pemuda belum bisa memenuhi keinginan orang-orang tua karena keterbatasan pengalaman dan wawasan. Untuk itu diperlukan pimpinan pemuda yang sudah berpengalaman dan mampu serta mau merelakan waktu dan tenaga mungkin juga biaya untuk mengaktifkan pemuda. Sudah saatnya ketua pemuda dipegang oleh pemuda dewasa (sudah berkeluarga), dan pemuda anak-anak dapat sebagai pengurus dan tentu saja anggota.
Pemudalah sebenarnya yang menggerakkan kemajuan kampung, orang-orang tua insya Allah akan mendukung kegiatan pemuda sepanjang bermanfaat bagi pengembangan kepribadian, peningkatan kesehatan, peningkatan kemampuan, ketangkasan dan ketrampilan. Contoh-contoh kegiatan pemuda :
1. Mengundang instansi terkait untuk penyuluhan hukum/kesehatan
2. Kegiatan olah raga, seperti senam, volley, atau sepak bola.
3. Latihan ketrampilan komputer
4. Penggembira di tempat orang yang gembira maupun susah. Penggembira di tempat gembira misalnya sebagai sinoman mantenan, laden tamu, pasang tenda, dsb. Penggembira di tempat kesusahan misalnya meringankan beban yang kena susah seperti sripah dengan menyiapkan segala sesuatunya.
5. Pertemuan rutin dan mungkin sekali-kali mengundang penceramah muda, dsb.
Dan untuk mengaktifkan pemuda saya juga menawarkan diri ... untuk menunjuk Bapak Irawan sebagai kandidat ketua pemuda, disamping nantinya ada kandidat lain yang diusulkan warga.

IV. PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMPUTER PEMUDA
Supaya pemuda kita juga tidak gaptek (gagap teknologi), perlu diadakan diklat komputer bagi pemuda. Minimal pemuda kita bisa menulis dengan komputer (MS Word), Mengolah data (MS Excel) dan juga internet. Jangan sampai ada diantara pemuda di desa kita belum bisa mengoperasikan komputer, bahkan ada yang lebih parah lagi belum tahu komputer itu apa atau malah belum pernah melihat komputer atau laptop. Untuk itu diperlukan pelatihan komputer bagi pemuda, dan saya juga menawarkan diri bersedia membantu menjadi tentornya, tapi maaf untuk yang ini tidak gratis.

V. KEKOMPAKAN MENENTUKAN PILIHAN DALAM PEMILU
Tanggal 9 April 2009, kita akan berpesta demokrasi. Maaf sebetulnya saya pribadi agak malas mengikuti pemilu. Pada awalnya saya ingin golput saja, tetapi tak enak nanti dipanggil-panggil terus segera datang ke TPS oleh Pak Dukuh. Padahal kalau harus memilih saya juga bingung harus milih siapa, belum ada caleg yang kukenal dan mau membawa kemajuan Pajangan pada umumnya dan Jetis pada khususnya. Seolah-olah kita rakyat kecil hanya diperalat oleh elit politik untuk melegitimasi kekuasaan bahwa aku telah dipilih oleh rakyat. Sedangkan kita sebagai rakyat kecil tidak dapat apa-apa selain libur sehari, dan mungkin puluhan ribu rupiah bagi Panitia. Kemudian saya berpikir, bagaimana kalau membuat suara kita berharga dan dihargai oleh calon legislatif (elit politik)?. Jawabannya adalah kita harus menyatukan suara kita. Kita harus punya 1 pilihan caleg DPRD Tk.II, 1 pilihan caleg DPRD Tk.I, 1 pilihan caleg DPR, dan 1 calon anggota DPD. Kita bisa musyawarahkan untuk kepentingan kampung, kita lepas ego masing-masing dan kita berpikir realistis saja. Untuk apa kita fanatik dengan partai atau caleg tertentu. Kalau fanatik memegang agama itu mah wajib, tapi kalau fanatik partai atau caleg gak usah aja. Kita tentukan caleg mana yang mau warga jetis pilih atau kalau sudah ada caleg yang kampanye ke Jetis, kita minta komitmennya untuk ikut membangun Jetis dan konsekuensinya kita harus memilihnya. Jika seluruh warga dapat menyatukan suara ke 1 caleg, insya Allah pembangunan di Jetis akan terasa kemajuannya. Bantuan akan mudah diperoleh, lebih-lebih jika caleg yang kita pilih adalah anggota partai penguasa. Untuk contoh, caleg DPRD Bantul kita pilih dari PDI (karena bupatinya dari PDI), caleg DPRD Propinsi kita pilih anggota Partai Golkar (karena gubernurnya dari Golkar), caleg DPR pusat kita pilih dari Partai Demokrat (karena Presidennya kemungkinan besar masih SBY dari Partai Demokrat). Ini kalau bisa, kalau gak bisa yang penting pilihan warga kita jangan terpecah-pecah pada banyak caleg. Kalau seperti ini yang kita tempuh, jangan harap kita diperhatikan oleh partai penguasa atau caleg yang kita pilih karena sumbangannya suara kita terpecah-pecah dalam artian cuma memberikan andil yang kecil bagi caleg bisa menjadi anggota DPRD/DPR. Pasti caleg atau partai akan memilih memberikan bantuan kepada daerah atau dusun yang banyak memberikan suara padanya. Tapi ini juga usulan yang semoga menjadi renungan kita semua warga Jetis untuk memanfaatkan momen pemilu dalam rangka mempercepat pembangunan kampung dan meningkatkan tingkat pendapatan warga. Dan yang penting kita telah menjadi warga negara yang baik dengan mengikuti PEMILU, dan mudah-mudahan mendapat hasil dari PEMILU (dari maaf ... menjual suara). Dan suara kita akan berharga jika terkumpul pada 1 caleg, ibarat kita lidi maka kita telah mempunyai 500 lidi, dan lidi ini akan menjadi sapu yang kuat dan berguna kalau yang memiliki hanya 1 orang. Tetapi kalau yang memiliki 250 orang, maka semuanya jadi sia-sia karena masing-masing hanya dapat 2 lidi. Apa yang dapat dilakukan dengan 2 lidi? Lalat saja gak bisa dipukul dengan 2 lidi, apalagi untuk menyapu. Artinya suara kita sia-sia, dan ini dapat terjadi jika kita masih fanatik dengan partai atau caleg tertentu.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda